Satu hal yang biasanya dikeluhkan oleh para blogger adalah kekurangan  ide. Semangat untuk berproduksi dan berkreasi hanya muncul lebih dan  lebih dalam minggu-minggu awal, untuk menunjukkan eksistensi diri bahwa  mereka pantas untuk diperhitungkan sebelum mereka “stuck” berproduksi  dan berkreasi beberapa waktu kemudian. 
In this case, jika boleh aku bertanya sedikit banyak tentang kalian,  apakah kalian juga mengalami hal seperti yang aku sebutkan diatas?
Kalau aku iya, hingga aku sadari bahwa sebenarnya yang aku alami  bukanlah kekurangan ide, tapi justru sebaliknya, kelebihan ide yang  malah menjadikan tidak berproduksi pun berkreasi lagi.
Anggaplah, menyia-nyiakan ide tersebut dan hanya membuangnya ke tong  sampah.
Gejala, bukan Penyakit
Beberapa orang sepertinya telah menganggap bahwa kekurangan ide  tersebut a kind of disease, alias penyakit, padahal tidak, itu hanyalah  sebuah gejala.
Jika so far kalian merasa kurang kreatif, mungkin karena belum bisa  menyadari secara penuh apa yang ada di sekeliling  dan bagaimana  mengembangkannya – dan, hal itu bukan penyakit – melainkan sebuah gejala  yang timbul akibat pendekatan yang kurang sesuai, yang seakan-akan  membuat kebuntuan yang luar biasa. Make sense kan…
Kita manusia, memang dibangun untuk berkreasi dari setiap masalah  yang ada, dan dengan menghadapi masalah tersebut, kita bisa merasa  hidup. So, suka tidak suka, mau tidak mau, memang bergitulah caranya,  mengasah kreatifitas dari masalah, dan as a blogger, bukan hanya duduk  di depan komputer, spell that you want a great idea/article, without  doing nothing.
Manajemen Ide Vs Emosi
Berdasarkan pengalamanku, seringkali aku mendapatkan banyak ide bagus  untuk ditulis, rata-rata adalah implementasi kehidupan nyata yang coba  aku kembangkan pada blogging. Dan seringkali pula, aku merasa sedang  tidak mood untuk menulis. Bagaimana mengatasinya?
Buka Dashboard, then Write Post, dan aku isikan ide yang aku dapat  tersebut sebagai judul. Setelah itu Save. That’s all!
A couple hours later, aku buka kembali dan coba untuk tetap menulis, entah dalam kondisi masih tidak mood ataupun apa. In case, jadi kurang terarah, setelah kelar, edit.
A couple hours later, aku buka kembali dan coba untuk tetap menulis, entah dalam kondisi masih tidak mood ataupun apa. In case, jadi kurang terarah, setelah kelar, edit.
“Jangan terlalu memanjakan perasaan dalam hal apapun, apalagi  pekerjaan!”, begitu kalimat yang pernah diucapkan my best friend.
Dan, memang benar adanya jika kita memang harus bisa seperti itu,  karena jika tidak, terlebih jika terkait dengan pekerjaan, sisi  profesionalitas bisa kabur, hehe…
Thinking to have a Bank of Ideas?
Secara general, jika ditanya apa yang diharapkan oleh blogger mungkin   adalah Bank yang berisikan ide-ide yang bisa menjadi sumber publikasi.  Dimana Bank Ide tersebut berada atau bagaimana cara memilikinya, kadang  pertanyaan tersebutlah yang justru memicu kebuntuan kekurangan ide.
Coba lihatlah sekeliling, itulah Bank Ide. Kalian bisa mendapatkan banyak ide dari hal-hal nyata yang ada dalam kehidupan kalian, dan mengimplementasikannya dalam blog.
Contoh 1: melihat profile orang-orang sukses dari  cara berpakaian, berkomunikasi, berpromosi, berstrategi, berkomentar,  dll. Bagaimana halnya dengan Blog? Apakah blog kalian, overall,  mendukung untuk menjadi blog yang sukses atau tidak baik?
Silakan perhatikan, profile orang sukses diatas adalah sumber ide, pengembangannya adalah implementasi pada blog (artikel) seturut dengan pertanyaan yang kemudian muncul setelahnya.
Silakan perhatikan, profile orang sukses diatas adalah sumber ide, pengembangannya adalah implementasi pada blog (artikel) seturut dengan pertanyaan yang kemudian muncul setelahnya.
Contoh 2: dalam hal make money –  sama dengan hal  yang ada pada kehidupan nyata, dimana kita harus bekerja keras, pun  dengan blog. Kita dituntut untuk membuat content yang berkualitas,  promosi,dll, agar trafik datang, karena dari trafik tersebutlah uang  bisa tercipta.
Contoh 3: menulis berbasis minat. Maksudku, kalian  menulis blog sesuai dengan minat atau hobi  kalian. Dengan begitu,  kalian tidak akan kekurangan ide untuk menunlis. Aku beri contoh ya,  seorang teman kantorku adalah penggemar hamster, so dia buat blog  tentang tips, pernik, pun pet shop yang menjual hamster di Jakarta.
Instan? Oh, tidak sama sekali guys… Segala sesuatu yang ada di bumi  itu butuh proses, tidak pernah ada hal yang instan, dan memang seperti  itulah cara kerjanya.
More Ideas?
Adakah blogger yang tidak suka membaca? Jika ada dan sukses, mungkin  MURI tempat yang bagus untuk mengabadikannya, karena hal tersebut  tentulah luar biasa sekali. Tidak suka membaca, berarti jauh dari  sosialisasi antar blogger (komentar, dll). Sukses? Tunggu dulu…
My point here, aturlah waktu lebih baik antara aktifitas blogging (producing article, etc) dan reading. Subscribe-lah ke blog populer baik yang dari dalam negeri, ataupun luar negeri untuk menambah pengetahuan kalian, sebelum men-share-kannya dari point of view pribadi dalam sebuah artikel. Mudah bukan…
What dou think about my phrase? Do you have another example to prove  it? Any suggestion? Share it now!
taken from Urban Blog.
taken from Urban Blog.
No comments:
Post a Comment