Best Food
nice food
healty Food

Friday, April 8, 2011

Kebakaran Tanki High Octane Mogas Di Kilang Minyak Cilacap

Tanki bahan bakar minyak di kilang minyak Cilacap terbakar hebat sudah berjalan selama dua minggu. Tank berkapasitas 10 juta liter ini berisi high octane mogas component dalam keadaan penuh. Mogas adalah singkatan dari motor gasoline, yaitu bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor yang mempunyai nilai oktan [octane number] yang tinggi. Jadi, bahan bakar minyak ini dimaksudkan sebagai kompelmen [campuran tambahan] untuk menaikan mogas yang mempunyai nilai oktan rendah sehingga mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi. Demikian hebatnya kebakaran ini sampai tanki penampung mogas ini menjadi melengkung. Kebakaran dapat disaksikan sampai radius 20 km dan radiasi panas yang ditimbulkan oleh api kebakaran ini membuat banyak orang yang tinggal di dalam kompleks perumahan Pertamina meninggalkan rumah mereka.

Diperkirakan Pertamina sudah menyumbangkan gas kabondioksida jenuh terhadap atmosfir bumi sebanyak lebih 15000 meter kubik dalam kebakaran ini. Gas ini tidak berwarna tetapi berbau seperti kapur tohor dan menyesakkan nafas. Gas ini lebih berat dari udara sehingga ketika gas ini setelah membumbung beberapa puluh meter ke udara, turun lagi ke bawah setelah temperature gas ini turun. Kebakaran di pabrik penyulingan minyak bumi adalah hal biasa. Kebakaran dapat terjadi karena serangan udara musuh atau bumi hangus seperti yang banyak terjadi ketika Perang Dunia II pecah dari tahun 1939 – 1945, kebakaran juga dapat terjadi karena kebocoran pipa yang sudah tua dan berisi minyak panas, dan dapat juga terjadi kebakaran karena human error. Kebakaran tanki berisi high octane mogas seperti yang terjadi di kilang minyak Cilacap juga pernah terjadi di kilang minyak Plaju. Di Plaju jarak antara tanki mogas yang terbakar dengan rumah karyawan Pertamina sekitar 300 meter saja.

Jika tidak terjadi kebakaran tanki berisi mogas, bahan bakar minyak ini nanti akan dibakar di dalam silinder motor dan melepaskan polutan ke udara juga. Namun, yang terjadi di Cilacap adalah pembakaran mogas secara sia-sia, karena energi terbuang, sementara orang Cilacap dan sekitarnya hanya dapat kebagian polutannya saja. Semoga tidak terjadi lagi.

Kebakaran sebenarnya dapat dicegah sedini mungkin, karena setiap hari pergantian jaga [rolling shift] operator selalu melakukan check-list semua alat di dalam satuan kelompok kerja masing-masing, seperti unit crude distiller, unit gas compressor, unit high vacuum distiller, unit high pressure distiller [yang terdiri dari unit reformer, unit polymerisasi, unit butane-butylene distiller, dan unit alkylasi], unit catalytic cracker, unit redistiller, unit instalasi tanki. Check-list dimaksudkan untuk memeriksa kelayakan semua alat yang ada di setiap unit kerja meliputi, pompa panas [berisi minyak panas], pompa dingin [berisi minyak produksi dingin], di dalam unit crude distiller ada yang mempunyai 40 pompa dari yang kapasitas kecil, 20 kilo liter per jam sampai yang kapasitas besar,  200 kilo liter per jam. Setiap 2 jam sekali semua pompa dan compressor harus diperiksa keadaan level minyak lumas. Namun, pernah juga terjadi kebakaran di unit crude distiller, satu jam setelah dilakukan check-list dan hasilnya okay, kemudian operator mau istirahat makan malam [biasanya makan malam dimulai pukul 17.00], terjadi kebakaran di pompa panas kapasitas medium. Kebakaran terjadi karena pipa penghubung pompa dan pressure indicator [manometer] patah, minyak panas temperature 300 derajat Celcius menyembur deras jatuh di atas pipa panas dan terbakar. Kebakaran dapat di atasi dalam waktu singkat. Peristiwa ini pernah terjadi kira-kira 30 tahun yang lalu di Plaju dan sampai saat ini crude distiller ini masih on operation. HBP. 

No comments:

Post a Comment